Ketika anak yang masih di bawah usia satu tahun demam, pernah tidak pembaca mendapat tanggapan dari keluarga atau tetangga seperti ini, “Ah… itu mah sumeng karena mau tumbuh gigi itu..” atau “Tenang saja… diarenya karena mau tambah pinter/bisa nya…” Apa pernah…?
Sebagai orang tua yang belum berpengalaman, mungkin mendapat masukan seperti kalimat di atas malah membuat jadi bingung. Apa benar seperti itu…? Tidak jarang pula para ibu panik ketika anak menunjukkan suatu gejala penyakit. Padahal seharusnya alih-alih panik, Ibu harus sigap dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada anak sakit. Ibu justru harus tenang dalam berpikir dan bertindak agar penyakit anak tidak semakin parah.
Untuk menentukan sikap, tentunya para orang tua membutuhkan referensi mengenai penanganan penyakit pada anak. Kebetulan sekali beberapa waktu lalu, saya berkesempatan menghadiri undangan #TUMBloggersGathering berupa Talkshow yang diselenggarakan oleh The Urban Mama bersama Halodoc dengan topik “Mitos dan Fakta Seputar Penanganan Penyakit pada Anak”
Dalam talkshow kesehatan tersebut, hadir dr. Herlina, Sp. A, dokter Spesialis Anak yang saat ini praktik di RS Ciputra Citra Garden Jakarta Barat dan juga salah satu tim medis Halodoc. Beberapa mitos dan fakta yang seringkali keliru saat mengambil tindakan pertama pada anak dan perlu dicermati orang tua :
- Terlambat Jalan
Mitos : Karena Anak lebih dulu bicara
Fakta : Kedua hal ini tidak berhubungan. Jika anak terlambat jalan, berarti kemampuan motorik dan keseimbangannya yang kurang baik.
Namun demikian, tidak perlu terlalu panik jika anak kita tumbuh kembangnya terlihat berbeda dibanding anak seusianya. Menurut dr. Herlina Sp. A, mengetahui faktor genetik dan stimulasi yang sesuai untuk perkembangan motorik anak sangat diperlukan. Selain iut perlu dikonsultasikan kepada dokter ahli guna mendapat penanganan yang tepat.
2. Demam
Mitos : Kompres air es
Fakta: Justru Kompres dengan air hangat, karena kompres air es justru meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, harus diberi cukup cairan agar tidak dehidrasi.
3. Kejang Demam
Sebagian besar kejang demam pada bayi usia 6 bulan hingga anak umur 5 tahun. Sejumlah orang tua percaya bahwa kopi dapat mencegah kejang. Namun, tidak disarankan untuk memberikan kopi kepada anak karena metabolisme tubuh anak belum sempurna. Ekskresi kafein pada anak lebih lambat, sehingga efeknya bekerja lebih lama di tubuh.
4. Gondongan
Mitos: Diobati dengan blau
Fakta: Gondongan disebabkan oleh virus. Diobati berdasarkan gejala yang ada, istirahat di rumah, dan diberi vitamin.
Chacha Thaib, seorang Mom Influencer yang merupakan ibu satu orang anak “Sebagai ibu muda, kerap kali saya panik ketika anak sakit. Sering aku mengandalkan ajaran dari para orang tua untuk tindakan pertamanya. Selain itu, sebelum berkonsultasi dengan dokter, aku biasanya bertanya dulu kepada teman atau kerabat yang lebih berpengalaman.”
Felicia Kawilarang, VP Marketing Communication Halodoc menyampaikan “Halodoc merupakan aplikasi kesehatan yang sudah ada sejak tahun 2016. Halodoc berinisiatif mengedukasi para ibu mengenai penanganan medis untuk sejumlah penyakit umum pada anak. Lewat situs Halodoc (www.halodoc.com) para ibu bisa mendapat berbagai informasi kesehatan berupa artikel yang terpercaya. Selain itu, para ibu dapat dengan mudah mengunduh aplikasi Halodoc di smartphone masing-masing dan memanfaatkan fitur-fitur yang ada.”
Melalui aplikasi Halodoc, masyarakat dapat berkonsultasi langsung dengan dokter melalui video call. Aplikasi halodoc memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, hingga spesialis mata yang online 24 jam. Selain itu di aplikasi juga terdapat fitur Pharmacy Delivery, layanan apotik antar 24 jam yang bebas biaya pengantaran. Fitur lainnya yaitu Labs, layanan pengecekan kesehatan yang bekerja sama dengan Prodia. Fitur ini memungkinakn phlebotomist (petugas lab) datang ke rumah atau kantor, dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah, ataupun urine. saat ini fitur Labs dapat dimanfaatkan oleh pengguna di sekitar Jakarta Pusat dan Selatan.
Setelah talkshow selesai, para peserta berfoto bersama dengan para narasumber dan The Urban Mama. Ohya, saya juga beruntung bisa bersua kembali dengan penulis sekaligus founder The Urban Mama, yaitu teh Ninit Yunita setelah beberapa bulan lamanya tidak bertemu.